JAKARTA, KOMPAS.com - Tiang pancang monorel, khususnya di Jl HR Rasuna Said dan sepanjang Jl Asia Afrika, terlihat lebih semarak dengan terpasangnya iklan komersil. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun tidak mempermasalahkan hal itu.
"Saat ini ya enggak apa-apa dipakai untuk iklan," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (21/11/2012).
Namun, Jokowi optimis proyek monorel itu sebentar lagi akan berjalan. Sehingga, tiang pancang itu akan digunakan sesuai dengan fungsinya.
"Sebentar lagi juga akan dipakai oleh monorelnya," kata Jokowi.
Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama memang berkomitmen untuk melanjutkan proyek lama yang telah lama menganggur itu. Basuki sebelumnya telah bertemu dengan pihak PT Adhi Karya, PT LEN (Lembaga Elektronika Nasional), PT INKA (Industri Kereta Api), PT Telkom, dan Dinas Perhubungan DKI untuk melanjutkan proyek monorel.
Selanjutnya, ia menargetkan sampai tiga tahun ke depan, proyek monorel sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Jakarta. Mega proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 12 triliun.
"Nilai investasi proyek ini untuk sebanyak tiga jalur kurang lebih sebesar Rp 12 triliun," kata Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan.
Kiswo menjelaskan, megaproyek itu akan menggunakan konsep yang secara keseluruhan menggunakan produk dalam negeri. Misalnya kereta produksi PT INKA, sistem dari PT LEN, komunikasi produk PT Telkom, konstruksi dari PT Adhi Karya.
Kiswo juga mengatakan akan tetap melanjutkan pembangunan dari tiang pancang yang sudah 'menganggur', seperti contohnya, tiang yang berada didaerah Senayan, Jakarta Selatan.
"Kita usahakan sebagian besar terpakai. Belum tentu semuanya. tergantung proposal jalur yang ada nanti. Jalur akan disusun bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Dinas Perhubungan DKI," kata Kiswo.
PT Adhi Karya selama tiga bulan ini akan mengkaji mega proyek monorel bersama dengan Pemprov DKI. Mereka juga mengusulkan ikut berpartisipasi dalam memecahkan kemacetan yang terjadi di Jakarta dalam bentuk partisiasi.
"Tetapi tetap terbungkus dalam kalkulasi bisnis. Makanya kami PT, tapi bukan bisnis banget, tetap mendengar masyarakat mampu dan bisa terlayani," katanya.
Sebelumnya, PT Adhi Karya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta monorel untuk membangun proyek monorel. Perseroan memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta monorel. Namun karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair, maka perseroan memilih untuk hengkang di proyek kerjasama itu.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Jokowi Persilakan Tiang Monorel Dipasang Iklan
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2012/11/jokowi-persilakan-tiang-monorel.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jokowi Persilakan Tiang Monorel Dipasang Iklan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jokowi Persilakan Tiang Monorel Dipasang Iklan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar