Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Rabu, 13 November 2013 | 21.05

Harian Kompas  |  Kompas TV

Kamis, 14 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

21.05 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Senin, 11 November 2013 | 21.05

Harian Kompas  |  Kompas TV

Selasa, 12 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

21.05 | 0 komentar | Read More

Pemerintah Siapkan Insentif Penahan Repatriasi

Written By bopuluh on Rabu, 30 Oktober 2013 | 22.05


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian Keuangan tengah menyiapkan insentif pajak untuk mendorong ekspansi investasi di dalam negeri. Hal ini sekaligus untuk mengurangi besarnya repatriasi yang selama ini menjadi salah satu faktor penekan transaksi berjalan Indonesia.

"Saya sedang menyiapkan insentif pajak putaran kedua. Saya mau mendorong sisi penawaran agar lebih jalan. Saya sedang mencoba kemungkinan insentif yang berkaitan dengan isu repatriasi," kata Menteri Keuangan M Chatib Basri di Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Saat ini, menurut Chatib, Kementerian Keuangan tengah mengkaji bentuk hukumnya. Adapun skema insentifnya lebih kurang sudah jadi meskipun penyempurnaan terus dilakukan demi menghindari celah. "Dalam waktu satu bulan selesai. Paling lambat akhir tahun sudah diluncurkan," kata Chatib.

Selama ini dividen penanaman modal asing dan hasil investasi atau yang biasa disebut repatriasi banyak yang ditransfer ke luar negeri. Ini memberikan tekanan pada neraca jasa dan neraca pendapatan yang akhirnya menekan transaksi berjalan.

Neraca jasa dan neraca pendapatan sudah mengalami defisit setidaknya sejak triwulan I-2011. Bersama dengan menurunnya perdagangan internasional, hal itu akhirnya menyebabkan transaksi berjalan menjadi defisit sejak triwulan IV-2011 sampai saat ini.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), defisit neraca pendapatan triwulan II-2013 mencapai 7,14 miliar dollar AS atau lebih besar daripada defisit triwulan I-2013 senilai 6,044 miliar dollar AS. Defisit membesar antara lain akibat kenaikan repatriasi.

"Investasi asing yang masuk ke sini besar, tetapi profit yang dibawa keluar juga besar. Kami tidak bisa. Jadi, kita harus berpikir agar profit digunakan untuk ekspansi investasi di dalam negeri," kata Chatib.

Jika investasi meningkat, Chatib melanjutkan, berarti kapasitas produksi juga meningkat. Pada akhirnya, ini juga akan menekan defisit transaksi berjalan dan neraca modal.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2013 diperkirakan berkisar 3,3-3,5 persen dari produk domestik bruto. "Tentu angka ini belum final. Namun, itu adalah progres yang baik dibandingkan triwulan II-2013. Kita juga meyakini di tahun 2013 transaksi berjalan pasti di bawah 4 persen," kata Agus.

Hal yang perlu terus dicermati, kata Agus, adalah impor BBM. Ada kemungkinan impor BBM pada September masih tinggi sehingga neraca perdagangan periode itu bisa kembali defisit. "Saya belum bisa sampaikan detail. Tapi yang jelas triwulan III lebih baik daripada triwulan II. Sementara defisit triwulan IV lebih kecil daripada defisit triwulan III," kata Agus.

Defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2013 mencapai 9,8 miliar dollar AS atau 4,4 dari produk domestik bruto (PDB). Besarnya defisit tersebut menyebabkan usaha untuk membalikkannya ke surplus makan waktu lama. Proses ini disebut stabilisasi yang dengan konsekuensi pada moderasi target pertumbuhan ekonomi.

BI memperkirakan, defisit transaksi berjalan masih akan terjadi hingga tahun 2015. Tahun 2014 defisitnya diperkirakan 3 persen. Tahun 2015 turun menjadi 2 persen. (LAS)

Editor : Erlangga Djumena


22.05 | 0 komentar | Read More

Restorasi Ekosistem Potensi REDD


OSLO, KOMPAS.com - Restorasi ekosistem bisa menjadi penggerak program pengurangan emisi melalui pengurangan deforestasi dan kerusakan hutan atau REDD+. Namun, kegiatan ini belum banyak dikerjakan di Indonesia meski memiliki jutaan hektar hutan bermasalah dan rusak serta berpotensi direhabilitasi.

"Kita selalu bicara bagaimana melakukan pengurangan deforestasi, kita bicara soal REDD+. Penggerak nyata adalah sektor privat," kata Heru Prasetyo, Deputi I Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Selasa (29/10/2013), saat menjadi pembicara panel Oslo REDD Exchange 2013, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Ichwan Susanto, dari Oslo, Norwegia.

Kegiatan yang digelar Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Luar Negeri Norwegia itu diikuti perwakilan pemerintah, LSM, dan akademisi dari 60 negara. Mereka bertukar pengalaman perkembangan REDD+ di negara masing-masing.

Ia menjelaskan, Indonesia sedikitnya memiliki 32 juta hektar hutan dan gambut yang terdegradasi. Selain itu, ada 1 juta hektar hutan di Kalimantan Tengah menjadi korban pembukaan/pembakaran lahan gambut untuk perluasan areal pertanian pada 1997. Areal itu bisa dimanfaatkan untuk mengaplikasikan REDD+ dengan menghutankan kembali. Restorasi ekosistem pada gambut akan signifikan menahan pelepasan karbon. Penyebabnya, penggenangan dan penanaman kembali dengan flora endemis, meminimalkan risiko kebakaran.

Langkah aksi

Heru mengatakan, restorasi ekosistem seharusnya bisa menjadi langkah aksi sektor terkait (Kementerian Kehutanan) untuk menerjemahkan target Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menurunkan emisi 26-41 persen. Namun, Heru enggan menanggapi saat ditanya terkait lambatnya proses pemberian izin restorasi ekosistem di Kementerian Kehutanan.

Di sisi lain, ia mengatakan, restorasi ekosistem bisa menjadi sasaran bagi implementasi pendanaan sektor privat di bidang REDD+.

Secara terpisah, Dharsono Hartono, Presiden Direktur PT Rimba Makmur Utama, yang berencana bergerak dalam bisnis restorasi ekosistem, sepakat dengan pendapat Heru Prasetyo. Ia mengatakan, restorasi ekosistem merupakan potensi dan target para pengusaha untuk bergelut di REDD+.

"Saya berharap dalam waktu dekat Indonesia memiliki contoh nyata restorasi ekosistem yang baik. Ini bisa menarik perhatian pengusaha dari dalam dan luar negeri untuk bergerak di restorasi ekosistem," katanya.

Menurut data Kementerian Kehutanan, izin restorasi ekosistem telah diterbitkan sekitar 200.000 hektar (2012). Mereka berada di kawasan hutan seluas 7,4 juta hektar yang bermasalah ataupun tak dikelola oleh pemilik izin hutan tanaman industri.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui, pemberian izin restorasi ekosistem terkesan lambat. Ia beralasan hal itu dilakukan sebagai upaya berhati-hati agar tak terjadi konflik dengan masyarakat, seperti yang terjadi antara Suku Anak Dalam dan pemilik konsesi restorasi ekosistem di Jambi. (ICH/KOMPAS CETAK)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


22.05 | 0 komentar | Read More

Tanpa Kekuatan Penuh, Polygon Sweet Nice Tanpa Target di BTdI 2013

SURABAYA, KOMPAS.com - Polygon Sweet Nice (PSN) tak akan jadi kekuatan setangguh tahun lalu pada Banyuwangi Tour de Ijen (BTdI) 2013. Continental Team asal Irlandia tersebut tidak bisa menurunkan kekuatan penuh, pada event yang berlangsung 2-5 Novermber ini. Dua pebalap utama mereka dipastikan absen, yakni Oscar Pujol Munoz dan Sergey Kuzmin.

Direktur Polygon Sweet Nice, Harijanto Tjondrokusumo menjelaskan dua pebalap asing ini memiliki alasan yang berbeda. "Pujol tengah berlibur dan tidak memiliki persiapan, sedangkan Sergey absen lantaran kecelakaan," kata Harijanto, Kamis (31/10/2013).

Absennya dua pebalap utama tersebut membuat PSN tak bisa membidik hasil maksimal. BTdI melombakan etape tanjakan sebagai babak penentuan juara. Sementara pebalap yang disertakan Polygon Sweet Nice kali ini mayoritas bukan climber. Mereka adalah Jimmy Pranata, Agung Riyanto, dan Dealton Nur Praoyogo, yang ditopang satu pebalap asing, Edgar "Eddy" Nohales Nieto.

Meski tidak mematok juara, PSN berharap bisa menjadi kompetitor yang akan menyulitkan tim-tim besar lainnya. Mereka membidik poin sprint ataupun mencari celah di perebutan etape flat. "Mudah-mudahan kami bisa masuk 20 besar tiap etape, terutama untuk flat. Itu sudah cukup. Lebih bagus lagi bila bisa merebut etape flat, meski berat," tambah Harijanto.

Editor : Pipit Puspita Rini


22.05 | 0 komentar | Read More

Barang Wanita Korban Pembunuhan di Surabaya Hilang

Written By bopuluh on Selasa, 29 Oktober 2013 | 22.05


SURABAYA, KOMPAS.com - Pembunuh Endang Arimukti (42), warga Jalan Brawijaya 34 Surabaya, Minggu (27/10/2013) malam lalu, sempat mencuri barang korbannya. Hasil penyelidikan dan pengembangan polisi, ponsel, kalung emas, dan tas korban hilang di lokasi.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), juga menyebutkan, korban sempat berontak sebelum dibunuh. ''Temuan ini masih terus kami kembangkan, karena belum tentu, perampokan sebagai motif utama,'' kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Farman, Rabu (30/10/2013).

Polisi juga masih mendalami keterlibatan orang dekat korban, karena dia diketahui memiliki beberapa teman dekat laki-laki yang kerap datang bertamu. ''Kita masih kembangkan keterlibatan temen dekat korban dalam kasus ini,'' tambahnya.

Korban yang sudah 18 tahun menjanda itu tinggal sendirian di komplek rumah dinas Kodam V Brawijaya Surabaya. Putrinya bernama Bintang berada Di Bandung. Dia orang pertama yang merasa curiga karena sepekan, ibunya selalu tidak dapat dihubungi. Dia pun menghubungi tetangga ibunya untuk memastikan bahwa ibunya baik-baik saja.

Namun di luar dugaan, Endang Arimukti ditemukan tidak bernyawa dengan luka di kepala dan tubuhnya. Saat ditemukan, Endang dalam keadaan terikat, dan sudah membusuk, karena diduga sudah lima hari meninggal.

Berdasarkan hasil otopsi yang dikirim ke polisi, tempurung korban pecah akibat pukulan benda keras, serta susunan tulang iganya patah, juga karena pukulan benda keras.

Editor : Kistyarini


22.05 | 0 komentar | Read More

Teuku Zacky Tak Mau Akting Ganggu Bisnis dan Keluarga

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

Artis peran Teuku Zacky bersama istrinya, Usmanova Ilmira, memeragakan busana rancangan Denny Wirawan, yang bertema Retro Stile Romantico, pada ajang Jakarta Fashion Week 10/11/2013 di Pacific Place, Jakarta, Senin (8/11/2010) malam. Kegiatan ini menampilkan karya 159 perancang busana dan berlangsung hingga 12 November 2010.

JAKARTA, KOMPAS.com -- Lama tak muncul, Teuku Zacky (30) pekan lalu hadir di Jakarta dalam konferensi pers film Aishiteru produksi DNA Production, perusahaan Indonesia dengan Fuji TV Jepang, untuk memperingati 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Zacky bermain di film itu bersama, antara lain, Prisia Nasution dan aktor Jepang Minami Keisuke.

Zacky, yang kini punya dua anak, mengakui sekarang selektif memilih peran dan waktu shooting.

"Aku akan lihat misi positif film itu. Apabila baik bagi banyak orang, aku bersedia, misalnya seperti Aishiteru. Kebetulan waktu shooting hanya tiga kali seminggu. Syarat lain asal tak mengganggu urusan pekerjaan utamaku," ujarnya.

Pekerjaan utamanya adalah mengurus perusahaan penyelenggara acara yang ia dirikan tujuh tahun lalu.

Menurut lelaki bertinggi 187 sentimeter ini, ia lebih memilih bekerja untuk perusahaan yang ia dirikan.

"Dari awal aku sendiri yang mengurus perusahaan ini. Sekarang perkembangannya lumayan, mulai dapat klien perusahaan besar. Aku benar-benar konsentrasi dan punya komitmen besar untuk perusahaanku," lanjutnya.

Keluarga juga menjadi hal utama. Demi bisa sering berkumpul dengan anak-anak dan istri, ia tak segan membatasi pekerjaan. "Sekarang aku pilih pekerjaan yang enggak mengganggu kantor dan keluarga saja," lanjut Zacky. (TRI)


22.05 | 0 komentar | Read More

Bintang GUESS Terkini, Priyanka Chopra, Seksi dan Menggoda!

KOMPAS.com – Untuk kali pertama, Guess mendaulat seorang perempuan Asia menjadi Brand Ambassador. Priyanka Chopra, selebriti dan mantan Miss World dari India, resmi dipinang oleh label ritel yang berbasis di Amerika ini.

Tanpa menyembunyikan rasa bahagianya, Chopra mengaku bangga menjadi bagian dari keluarga besar GUESS.  "Saya adalah perempuan berkulit cokelat pertama yang terpilih menjadi Guess Girl" terang Chopra, kepada Women's Wear Daily. Selain itu, ini juga berarti Chopra adalah perempuan India pertama yang berhasil menjadi Brand Amabassador GUESS. "Saya akan mewakili Guess secara global, dan ini adalah sebuah kehormatan, dipercaya untuk terlibat dalam program kampanye mereka yang berskala dunia.'' lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, Chopra telah merampungkan pemotretan untuk koleksi terbaru Guess, yaitu Holiday Campaign 2013. Bersama fotografer andalan Guess, Bryan Adams, dengan penuh percaya diri Chopra mengerahkan seluruh kemampuan berposenya, melakukan berbagai gaya khas Guess, yakni sensual, bebas dan trendi.

Dengan pulasan eyeliner yang tajam bak mata kucing, membuat wajah Chopra semakin memikat. Sembari mengenakan gaun seksi berkerah sangat rendah, menojolkan 'aset' Chopra di bagian dada. Kemudian, gaya rambutnya ditata penuh volume dan dibiarkan seolah berantakan. Akhirnya sukses menghasilkan rangkaian karya foto hitam-putih penuh pesona.

Nantinya, foto-foto yang mengambil lokasi di sebuah vila mediterania ini, akan dipajang di seluruh gerai Guess di dunia. Sekilas pandang, hasil jepretan Adams tersebut,  mengingatkan pada dua model Guess di waktu lalu, Claudia Schiffer dan Anna Nicole-Smith.

Menurut Chopra, dirinya dipilih secara langsung oleh Paul Marciano, Guess President. Dengan tersipu, perempuan asli India ini bercerita bahwa petinggi paling berpengaruh di Guess tersebut, memujinya sebagai Sophia Loren muda.

Tampaknya pada tahun 2014 mendatang, bintang Chopra akan semakin bersinar di ranah fesyen dan hiburan. Ini bukan prediksi yang berlebihan, mengingat model Guess sebelumnya, Kate Upton, yang juga ditunjuk langsung oleh Marciano, telah menjadi seorang ikon yang menginspirasi dunia kecantikan perempuan.

"Saya tidak terlalu Amerika dan tidak terlalu India, saya adalah penduduk dunia, dan begitu juga dengan kalian semua. Saya tidak akan berubah, hanya karena tidak sesuai dengan ekspektasi sebagian orang.'' tutup aktris dengan bayaran tertinggi di India ini.

Sumber :

Editor :

Syafrina Syaaf


22.05 | 0 komentar | Read More

Problematika Privatisasi Uang Negara

Written By bopuluh on Senin, 28 Oktober 2013 | 22.05


Oleh: W RIAWAN TJANDRA

KOMPAS.com -Status hukum uang negara yang ditempatkan melalui keputusan penyertaan modal oleh pemerintah/pemerintah daerah dalam bentuk saham di BUMN yang berbadan hukum persero masih terus dijadikan polemik hukum.

Bahkan kini bukan hanya jadi wacana publik, melainkan juga sudah ada beberapa pihak yang mengajukan uji materi untuk membatalkan pengaturan yang menempatkan uang yang dikelola badan usaha milik negara (BUMN) sebagai bagian dari keuangan negara di Mahkamah Konstitusi.

Selama ini, pengaturan hukum mengenai status uang negara di BUMN didasarkan ketentuan Pasal 2 huruf g UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara, yang antara lain terdapat frasa: "...termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/daerah" yang telah menempatkan uang negara di BUMN sebagai cakupan rezim hukum keuangan negara.

Sapi perah politik

Pengaturan status hukum uang negara di BUMN, sebagaimana diatur Pasal 2 huruf g UU Keuangan Negara, tak lepas dari amanat Pasal 23 E UUD 1945 yang menempatkan seluruh tipologi kekayaan negara/daerah yang bersumber dari keuangan negara di bawah otoritas audit dari Badan Pemeriksa Keuangan.

Konstelasi politik hukum yang mengiringi proses amandemen UUD 1945 telah memberikan pengaruh signifikan terhadap upaya penguatan kedudukan BPK yang bebas dan mandiri. Penguatan kedudukan BPK dalam konstitusi yang dijabarkan dalam UU No 15/2006 didasarkan atas paradigma untuk mengamankan dan mengembalikan aset-aset negara yang cukup banyak yang telah berpindah tangan ke tangan kekuasaan oligarki politik yang bersenyawa dengan kekuasaan oligarki ekonomi di negeri ini.

Mencermati sejarah pengaturan mengenai status hukum uang negara di BUMN sebenarnya sejak berlakunya UU Keuangan Negara pada masa Hindia Belanda yang dikenal dengan Indonesische Comptabiliteit Wet, yang kemudian diubah jadi UU Perbendaharaan Indonesia, telah menganut definisi luas terhadap makna keuangan negara yang menempatkan uang di BUMN sebagai cakupan rezim hukum keuangan negara.

Hal itu berarti apa yang diatur dalam UU Keuangan Negara saat ini sudah memiliki latar belakang historis yang sangat kuat.

BUMN sering dijadikan arena transaksi dan negosiasi kepentingan politik antara penguasa dan pengusaha yang membahayakan keselamatan uang negara. Buruknya manajemen BUMN di masa lalu, ditambah rendahnya kapasitas institusi-institusi bisnis negara itu dalam menginternalisasikan tata kelola perusahaan yang baik, telah membawa uang negara yang dipisahkan dengan semangat menambah penghasilan negara untuk kemakmuran rakyat tersebut ke dalam lorong- lorong gelap siklus rente ekonomi-politik.

Selama ini BUMN juga sering dijadikan sapi perah politik, menyebabkan kerugian keuangan negara dalam jumlah fantastis. Tengoklah kasus yang muncul di beberapa BUMN besar, seperti di PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) yang telah diproses hukum melalui perkara tindak pidana korupsi oleh KPK di Pengadilan Tipikor.

Jika ditinjau dari "teori sumber" uang negara yang dipisahkan dari APBN untuk diinvestasikan di BUMN, jelas bersumber dari uang rakyat di APBN. Hal itu berimplikasi harus tunduk pada mekanisme pengelolaan, pertanggungjawaban dan pemeriksaan yang sama dengan aliran uang negara lainnya.

Asas kelengkapan yang dikenal dalam hukum keuangan negara mengharuskan seluruh uang negara bersifat transparan dan tak ada yang terlepas dari pengawasan parlemen sebagai representasi rakyat. BUMN tak boleh berlindung di balik otonomi badan hukum privat untuk melucuti akses pengawasan rakyat terhadap uang negara yang dipisahkan.

Persengkongkolan korupsi politik antara elite politik, birokrat dan penguasa BUMN selama ini telah menyebabkan lemahnya internalisasi nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik.

Hal itulah yang menyebabkan UU No 19/2003 tetap menempatkan pengawasan atas tata kelola penggunaan uang negara di bawah otoritas BPK, yang dalam konstitusi pasca-amandemen diletakkan sebagai lembaga auditif tertinggi untuk mengawasi seluruh penggunaan negara di mana pun uang negara mengalir.

Status uang negara terhadap kekayaan negara yang dipisahkan dan ditempatkan di BUMN tak perlu menjadi halangan bagi inovasi dalam mengelola BUMN. Justru seharusnya akan menjadikan para pengelola BUMN lebih cermat dalam mengelola uang yang dihasilkan dari keringat rakyat tersebut.

Negara kesejahteraanPenempatan uang negara di BUMN dalam beberapa teori sering dibenturkan dengan independensi badan hukum korporasi yang harus diberi ruang untuk mengelola secara privat dalam mengantisipasi konsekuensi menghadapi risiko bisnis. Hal itu sering menimbulkan dilema antara independensi korporasi untuk melakukan inovasi dengan ancaman jerat UU Tipikor, karena sebagian kekayaan yang dikelolanya bersumber dari uang negara ketika korporasi menghadapi risiko bisnis.

Dalam kondisi tersebut, teori transformasi uang negara yang menganggap uang negara berubah menjadi uang privat dalam BUMN berstatus persero dianggap jadi jalan keluar untuk melepaskan jerat UU Tipikor. Cara pandang ini justru bisa menyeret terlalu jauh paradigma pengelolaan BUMN terlepas dari akar filosofi Pasal 33 UUD 1945 yang menghendaki landasan negara kesejahteraan dalam mengelola perekonomian di negeri ini, bukan landasan negara kapitalistik yang memisahkan negara dan rakyat dalam usaha perekonomian negara.

Pembatalan berlakunya Pasal huruf g UU No 17/2003 justru mengancam kesahihan makna Pasal 33 UUD 1945. Juga membahayakan akuntabilitas pengelolaan tak kurang dari Rp 3.000 triliun uang rakyat di BUMN!
(W RIAWAN TJANDRA, Pengajar pada FH Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Editor : Erlangga Djumena


22.05 | 0 komentar | Read More

Nadal: Federer Tidak Peduli Soal Nomor Satu

PARIS, KOMPAS.com - Rafael Nadal yakin Roger Federer tidak akan terlalu ambil pusing soal menjadi petenis nomor satu dunia. Nadal bahkan yakin Federer akan meraih hasil lebih baik dibandingkan tahun ini.

Tahun ini jelas bukan masa yang menyenangkan bagi petenis Swiss tersebut. Dominasi Federer mulai memudar pada 2011, saat dia untuk kali pertama gagal meraih satu pun gelar Grand Slam, sejak 2003. Pada 2012 dia meraih gelar ketujuhnya di Wimbledon, tapi itu tak mampu mengangkat performanya secara keseluruhan.

Tahun ini dia benar-benar terpuruk, dengan hanya meraih satu gelar yakni di Halle, Jerman, yang merupakan turnamen Masters 250. Tahun ini pula untuk kali pertama sejak 2002, ayah dua putri kembar ini tak mampu menembus final Grand Slam.

"Saya yakin (tahun depan) dia akan bermain lebih baik dibanding tahun ini," kata Nadal soal kemungkinan penampilan Federer tahun depan. "Tak usah diragukan. Dengan kemampuannya, dia masih tetap jadi salah satu favorit, untuk memenangi salah satu turnamen terbaik."

"Bicara soal kemampuannya untuk kembali menjadi nomor satu, saya rasa itu bukan targetnya, karena dia sudah pernah ada di sana. Dia pernah berada di posisi teratas untuk waktu yang sangat lama."

Federer pernah menjadi nomor satu dunia selama 302 minggu. Dia pernah menjadi petenis yang tak terkalahkan dalam periode yang sangat lama, dan meraih 17 gelar Grand Slam.

Federer kini terpuruk di peringkat tujuh dunia. Ini adalah kali pertama dia berada di luar empat besar dunia sejak 2003. Hingga saat turun di Paris Masters pekan ini, dia masih belum pasti lolos ke ATP World Tour Finals yang hanya meloloskan delapan petenis dengan poin terbaik dalam satu musim.

"Targetnya mungkin mengakhiri tahun ini dengan baik dan bersiap untuk mengawali tahun depan dengan baik di Australia. Jika terjadi demikian, dia akan jadi salah satu kandidat untuk memenangi Grand Slam pertama dalam satu musim (Australian Open). Itu akan sangat memotivasi dia," tutup Nadal.

Editor : Pipit Puspita Rini


22.05 | 0 komentar | Read More
Techie Blogger