Pembangunan Pasar Enjo Menyisakan Masalah

Written By bopuluh on Rabu, 12 Desember 2012 | 21.05

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Pasar Tradisional Enjo yang terletak di Jalan Pisangan Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, rupanya menyisakan masalah. Pedagang kecewa dengan PD Pasar Jaya sebagai pengelola karena desain bangunan serta harga sewa yang tidak sesuai dengan aspirasi kebanyakan pedagang.

Sarmili, salah seorang pedagang sayur mayur yang telah berjualan selama lima tahun tersebut mengatakan, pada dasarnya para pedagang menyambut baik dan tidak keberatan dengan proyek pembangunan Pasar Enjo baru. Namun, pembangunan itu rupanya menuai masalah baru.

"Kami keberatan pasar yang baru dibangun dua lantai. Padahal sebelumnya sudah kami bilang mintanya satu lantai saja," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (12/12/2012) siang.

Aspirasi para pedagang untuk meminta pasar dengan satu lantai bukan tanpa alasan. Menurut Sarmili, para pedagang menganggap kondisi itu mengorbankan pedagang yang mendapat kios di lantai dua. Apalagi letak kios berada di sudut. Hal tersebut dianggap akan berpengaruh negatif pada omzet penjualan barang dagangannya.

Sarmili mengatakan, sikap para pedagang yang menolak pembangunan pasar dengan dua lantai itu juga berdasarkan pengalaman pedagang. Di wilayah Jakarta Timur, setidaknya terdapat beberapa pasar tradisional hasil peremajaan yang di lantai duanya sepi pembeli.

"Coba cek sendiri, Pasar Palmeriam, Pasar Klender, Pasar Kramat Jati, lantai atasnya rata-rata mati," ujarnya.

Tak hanya masalah desain pasar, para pedagang juga mempermasalahkan harga hak pakai kios yang dianggap terlampau tinggi. Menurut para pedagang, harga sewa tersebut tak berbanding lurus dengan keuntungan yang diperolehnya dari hasil berjualan di pasar tradisional tersebut.

Slamet, pedagang lainnya mengatakan, dari informasi yang didapatnya, harga sewa kios di pasar yang baru adalah Rp 8 juta per meter persegi untuk los di lantai satu, Rp 13 juta per meter untuk kios di lantai satu dan Rp 12 juta per meter persegi untuk kios di lantai dua. Harga tersebut untuk mendapatkan hak pakai selama 20 tahun.

"Kami mintanya setengah harga, sekitar enam sampai tujuh juta per meter deh, kan menurut Perda sudah diatur itu harga kios menurut NJOP harus sesuai," ujarnya.

Meski kebanyakan pedagang telah melakukan protes terhadap PD Pasar Jaya, keputusan itu tetap berlaku dengan alasan PD Pasar Jaya mengklaim telah melakukan sosialisasi dan telah diputuskan juga oleh sebagian besar pedagang. Namun, Slamet menuding, kesepakatan itu hanya dilakukan antara PD Pasar Jaya dengan pengurus-pengurus koperasi yang ada di Pasar Enjo.

"Nggak tahu lah di antara mereka itu ada apa. Bukannya memperjuangkan pedagang malah cari untung sendiri. Yang jelas, pedagang kebanyakan nggak setuju harganya mahal begitu," ujarnya.

Terkait molornya pembangunan Pasar Enjo, para pedagang tersebut mengaku tidak tahu menahu. Para pedagang hanya bisa pasrah sambil menunggu kejelasan masa depan mereka mencari sesuap nasi di pasar tersebut. Dengan desai pasar serta harga sewa yang terlampau tinggi, mereka ragu bisa meneruskan usahanya.

Pasar tradisional Enjo yang baru, berdiri di atas lahan seluas 8.084 meter persegi dengan kapasitas sebanyak 940 kios. Pembangunan pasar tersebut dilakukan Juni 2011 dan rampung Juni 2012, namun hingga kini pembangunannya terbengkalai dengan alasan yang tak jelas. Di sisi lain, para pedagang terus menjerit karena di tempat penampungan sementara, omzet penjualan mereka menurun drastis.

Editor :

Hertanto Soebijoto


Anda sedang membaca artikel tentang

Pembangunan Pasar Enjo Menyisakan Masalah

Dengan url

http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2012/12/pembangunan-pasar-enjo-menyisakan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pembangunan Pasar Enjo Menyisakan Masalah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pembangunan Pasar Enjo Menyisakan Masalah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger