JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan kembali bertemu dengan berbagai pihak untuk membahas proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota. Dalam jadwal resmi yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI, pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB di Balai Agung, Balaikota Jakarta.
"Ya, nanti ketemu, mau dibahas lagi," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (29/1/2013).
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, pertemuan pertama yang berkonsep public hearing masih mentah dan belum dapat meyakinkannya untuk melanjutkan atau menghentikan proyek yang telah digagas sejak masa Gubernur Sutiyoso itu. "Yang kemarin mentah banget dan mau saya kumpulkan lagi supaya lebih yakin. Kalau ya, ya. Kalau tidak, tidak, supaya semuanya win-win," ujarnya.
Mengenai tiga syarat yang diajukan Jokowi kepada PT Jakarta Tollroad Development selaku investor agar proyek ini disetujui, Jokowi menilai masih harus ada penjelasan lebih lanjut yang berkaitan dengan investasi. Ia menegaskan, jika dirinya memutuskan untuk membatalkan proyek tersebut, proyek itu tidak akan dilanjutkan.
Pada awalnya Jokowi secara tegas menolak pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota itu. Ia mengatakan, pembangunan tol itu tidak akan menyelesaikan persoalan macet yang melanda Ibu Kota. Menurut dia, yang harus dilakukan adalah melakukan penambahan alat transportasi massal di Jakarta, bukan melalui penambahan jalan yang akan menjadi red carpet bagi kendaraan pribadi.
Namun, sikap Jokowi berubah setelah ia bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Sontak ia menyetujui pembangunan enam ruas jalan tol dan ia percaya proyek tersebut dapat mengurai kemacetan. Meski demikian, Jokowi mengajukan syarat-syarat pembangunan proyek, yakni jalan tol itu harus dapat dilintasi transportasi massal, lulus uji analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), dan tidak banyak pintu tol yang menyebabkan titik kemacetan baru. Sikap itu ditanggapi reaksi pro dan kontra dari warga Jakarta.
Setelah menggelar public hearing pada 15 Januari 2013, Jokowi kembali mempertimbangkan proyek tol senilai Rp 42 triliun tersebut. Menurut dia, banyak masukan yang sangat bagus dari masyarakat dan pengamat untuk dijadikan bahan pertimbangan. Jokowi menegaskan tidak akan melanggar etika kebijakan publik saat mengambil keputusan terkait kepentingan masyarakat.
Proyek enam ruas tol dalam kota ini dibagi menjadi empat tahap dan direncanakan selesai pada 2022. Pada tahap pertama akan dibangun ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Pada tahap kedua, dilakukan pembangunan ruas Tol Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga meliputi pembangunan ruas tol koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun.
Pada tahap terakhir akan dibangun ruas tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota adalah sepanjang 69,77 kilometer. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tetapi tarifnya akan terpisah dari tol lingkar luar.
Anda sedang membaca artikel tentang
Siang Ini Jokowi Kembali Diskusikan Enam Ruas Tol
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/01/siang-ini-jokowi-kembali-diskusikan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Siang Ini Jokowi Kembali Diskusikan Enam Ruas Tol
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Siang Ini Jokowi Kembali Diskusikan Enam Ruas Tol
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar