BATAM, KOMPAS.com - Batavia Air meninggalkan utang sedikitnya Rp 1,8 miliar di Batam, Kepulauan Riau. Utang itu antara lain tiket calon penumpang, deposit agen, dan jasa bandara Hang Nadim.
Wakil Sekretaris Jenderal ASITA Kepulauan Riau, Febriansyah menuturkan, dari agen sementara dilaporkan kerugian Rp 175 juta. Uang itu adalah deposit agen pada Batavia Air. "Sejak Batavia dinyatakan pailit, (kami) sudah tidak bisa berkomunikasi lagi," ujarnya, Selasa (5/2/2013) di Batam, Kepulauan Riau.
Selain deposit, agen juga melaporkan jumlah uang tiket penumpang yang batal berangkat. Nilainya mencapai Rp 1,25 miliar. "Itu jumlah sementara, kami masih terus mendata. Apalagi, tidak semua agen perjalanan bergabung dengan ASITA," ujarnya.
Batavia Air juga meninggalkan utang di Bandara Hang Nadim, Batam. Hingga 30 Januari 2013, maskapai itu belum membayar Rp 375 juta. Sebagian besar kewajiban berupa jasa pendaratan dan lepas landas.
Sebelum pailit dan berhenti terbang, Batavia melayani penerbangan dari Batam ke Medan, Pontianak, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandar Lampung. Dari Tanjung Pinang juga ada penerbangan ke Jakarta.
Anda sedang membaca artikel tentang
Batavia Air Utang Rp 1,8 Miliar di Kepri
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/02/batavia-air-utang-rp-18-miliar-di-kepri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Batavia Air Utang Rp 1,8 Miliar di Kepri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Batavia Air Utang Rp 1,8 Miliar di Kepri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar