JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu dokter yang melakukan penanganan pertama pada bayi berusia 2,5 bulan bernama Edwin Timothy Sihombing, sempat mengaku kepada orangtuanya bahwa telah salah memberikan komposisi obat kepada Edwin. Hal itulah yang menyebabkan pembengkakan bahkan pembusukan pertama pada telunjuknya.
Gonti Laurel Sihombing (34), ayah sang bayi menjelaskan, dirinya mendapatkan penjelasan kesalahan pemberian komposisi obat tersebut pada tanggal 2 April 2013. Penjelasan tersebut didapatkan saat dia memberikan somasi kepada rumah sakit atas amputasi sepihak yang telah dilakukan dokter, 31 Maret 2013 sebelumnya.
"Tanggal segitu saya kasih somasi ke rumah sakit kenapa jari anak saya dipotong. Waktu itu ada dokter yang pertama nanganin mengakui obat yang diberikan terlalu pekat atau apa gitu hingga akibatnya bisa begitu," ujarnya saat ditemui wartawan, Selasa (9/4/2013) malam.
Gonti mengatakan, menurut sang dokter, obat yang diberikan pada Edwin saat pertama kali masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus anak RS Harapan Bunda, 20 Februari 2013 silam, memang memiliki efek samping bagi sebagian kecil pasien. Namun, sang dokter sendiri mengaku tak akan menyangka efek samping tersebut terjadi pada bayinya.
Namun, yang paling disesalkan Gonti adalah, mengapa informasi bahwa obat yang diberikan kepada putra pertamanya tersebut memiliki efek samping negatif tidak diberitahukan pada orangtuanya terlebih dahulu. Menurut Gonti, peristiwa tersebut mencederai kepercayaan dirinya terhadap profesionalitas dokter itu.
"Kalau tahu begitu saya minta kepada dokter untuk tidak memberikan obat itu pada anak saya. Nah, kalau sekarang mau bagaimana lagi, anak saya sudah cacat tangan kanannya," sesal Gonti.
Di sisi lain, Gonti tetap menghormati rumah sakit yang telah membebaskan biaya perawatan sang bayi pascasomasi yang dilayangkan ke pihak rumah sakit pada 2 April 2013 tersebut. Namun, masalah belum selesai. Gonti beserta sang istri, Romauli Manurung (28), akan tetap terus memperjuangkan keadilan bagi anaknya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Edwin, bayi berusia 2,5 bulan, terpaksa kehilangan separuh jari telunjuk kanannya setelah digunting dokter RS Harapan Bunda. Semula, Edwin dibawa orangtua datang ke RS itu karena keluhan demam tinggi.
Di ruang IGD khusus anak, dokter memberikan sejumlah penanganan pertama, mulai dari cairan infus di punggung tangan kanan, obat antikejang lewat dubur dan peralatan bantu pernafasan. Namun, keanehan mulai tampak di hari ketiga perawatan. Jari telunjuk hingga titik infus di tangan kanannya mengalami pembengkakan. Lama kelamaan mengeluarkan nanah hingga tampak membusuk. Kondisi itulah yang berujung pada upaya dokter mengamputasi dua ruas jari telunjuknya menggunakan gunting operasi, tanpa sepengetahuan kedua orangtua bayi.
Kini, dua ruas jari telunjuk kanan Edwin, hilang berganti balut perban. Gonti dan Romauli hanya bisa pasrah atas insiden itu. Mereka berharap manajemen rumah sakit menepati janjinya mengobati jari Edwin hingga sembuh. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pihak rumah sakit yang bisa ditemui untuk konfirmasi.
Berita terkait, baca :
DOKTER GUNTING JARI BAYI
Editor :
Hertanto Soebijoto
Anda sedang membaca artikel tentang
Kepada Ayah Edwin, Dokter Mengaku Salah Beri Obat
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/04/kepada-ayah-edwin-dokter-mengaku-salah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kepada Ayah Edwin, Dokter Mengaku Salah Beri Obat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kepada Ayah Edwin, Dokter Mengaku Salah Beri Obat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar