Tibalah saatnya menelusuri hamparan laut yang sangat indah itu. Kali ini petualangan ala backpacker saya dengan salah satu rekan dari Jakarta yaitu destinasi wisata pantai Lovina atau cukup populer dengan sebutan Dolphin Beach. Yah, karena di laut Lovina lah kita dapat menyaksikan sekumpulan lumba-lumba yang menggemaskan dengan mata telanjang.
Kami tiba di Lovina sudah menjelang gelap, segera bergegas ke dermaga Lovina untuk mengabadikan keindahan laut Lovina. Kemudian kami lanjutkan dengan mencari hotel di sekitaran pantai. Cukup banyak hotel ataupun penginapan di Lovina. Tarifnya mulai Rp 300.000 per malam. Jika berdua akan lebih irit, bukan?
Kehidupan malam di Pantai Lovina cukup meriah walau tidak seramai di Pantai Kuta. Di pantai ini jam 12 malam suasana sudah cukup sepi. Para pelancong lebih ramai di kafe-kafe dari petang menjelang malam. Kami memutuskan untuk mengakhiri aktivitas malam itu dengan menginap di Hotel Astina yang persis 100 meter dari pantai. Mempersiapkan tenaga untuk esok hari menelusuri laut Lovina.
Pagi pun tiba dan tepatnya pukul 05.30 WITA. Pemandu yang sekaligus pemilik perahu kecil mengetok pintu kamar untuk mengajak para tamu berkumpul di tepi pantai. Pasalnya, untuk melihat lumba-lumba harus pagi-pagi buta, jika tidak akan kehilangan momen melihat lumba-lumba.Sewa untuk satu perahu Rp 60.000 per orang dan maksimal 4 orang saja dalam perahu karena perahunya tidak terlalu besar. Tidak lengkap juga rasanya kalau tidak snorkeling di laut Lovina, tidak terlalu mahal cukup membayar Rp 60.000 juga untuk sewa alat snorkeling.
Untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba di laut lepas Lovina akan menghabiskan waktu sekitar 2 jam mulai pukul 06.00 hingga 08.00. Jika sudah terlalu terang, lumba-lumba biasanya akan meninggalkan lokasi dimana mereka biasa menunjukkan wujudnya kepada para pelancong. Ratusan lumba-lumba dapat kita saksikan sepuasnya, mulai dari anaknya yang kecil hingga induknya yang cukup besar.
Sebelum menyaksikan lumba-lumba di laut lepas, kami disuguhi matahari terbit (sunrise) yang sangat bagus di Lovina. Perlahan matahari naik menyinari alam Bali yang sangat indah. Saya pun sempat mengabadikan sunrise di Lovina.
Kini saatnya mengeluarkan kamera untuk mengabadikan pemandangan langka ini. Lumba-lumba hanya berjarak 5 meter dari perahu. Terkadang semburan air laut efek lompatan lumba-lumba mengenai kami di perahu. Mereka sangat senang menunjukkan wujudnya kepermukaan. Namun tidak begitu lama masuk ke air dan para pelancong pun "berburu" lagi hingga mendapatkan gambar yang bagus.Namun terkadang lumba-lumba itu sangat terganggu dengan perahu-perahu pengunjung yang mempersempit ruang gerak mereka yang membuat mereka cepat masuk ke laut dan mencari lokasi yang masih senggang untuk beratraksi.
Hingga tidak terasa matahari semakin naik dan lumba-lumba itu pun kembali ke tengah laut meninggalkan pesisir.
Kini sesi kedua yang tak kalah menarik untuk dilakukan adalah snorkeling. Melihat laut biru dan karang di pantai Lovina ini ingin rasanya segera menyeburkan diri ke laut. Koralnya masih bagus dan belum tercemar. Walau dengan kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan perahu, kami masih bisa melihat dengan jelas karang-karang dan ikan-ikan cantik.
Snorkeling pun dimulai dan saatnya menikmati alam bawah laut dari sisi lain Bali di Lovina.
Untuk para traveler pemula yang akan snorkeling di pantai Lovina jangan khawatir, pemandu akan membantu dan mempersiapkan baju pelampung.Sebenarnya tidak cukup hanya 2 hari 1 malam di pantai Lovina karena alamnya yang indah. Namun jika sedikit bergerak ke arah utara dan barat masih sangat banyak destinasi wisata di Singaraja seperti air terjun Gitgit atau pun Menjangan di Bali Barat. (Rico Sinaga)
Editor : I Made Asdhiana
Anda sedang membaca artikel tentang
Menyaksikan \"Sunrise\" dan Lumba-lumba di Lovina
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/07/menyaksikan-dan-lumba-lumba-di-lovina.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Menyaksikan \"Sunrise\" dan Lumba-lumba di Lovina
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Menyaksikan \"Sunrise\" dan Lumba-lumba di Lovina
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar