KEDIRI, KOMPAS.com - Ratusan polisi dari berbagai daerah dimobilisasi ke wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (3/9/2013), menyusul adanya rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh pendukung pasangan Samsul Azhar-Sunardi, salah satu kontestan Pemilihan Wali Kota Kediri, yang berlangsung pada 29 Agustus 2013.
Aksi unjuk rasa yang rencananya akan diikuti oleh 300 orang itu akan berlangsung di Taman Sekartadji dan juga di Kantor KPU Kota Kediri, Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Kepala Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro mengatakan, selain dari Polres Kediri Kota, ada 650 personel Polri gabungan yang datang dari Sabhara Polres Madiun, Brimob Daerah Istimewa Yogyakarta, Polres Kediri Kabupaten, serta didukung oleh personil Yonif 521 Dadaha Yodha maupun Kodim 0809 Kediri.
"Totalnya ada 650 personel. Beberapa back-up bantuan sekarang dalam perjalanan kesini," kata Kuncoro di lokasi pengamanan.
Kepala Polres menambahkan, pengerahan personil besar-besaran tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, karena saat ini bersamaan waktunya dengan jadwal rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum setempat.
Dia berjanji akan mengambil tindakan tegas kepada siapapun yang melakukan perbuatan yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat. "Unjukrasa boleh, tapi jangan anarkis. Kita akan tindak sesuai hukum yang berlaku dan tindakan penertiban," imbuh Ratno.
Gelombang aksi massa yang berasal dari pendukung pasangan calon Pilwali Kota Kediri terjadi terus menerus usai pelaksanaan Pilwalkot beberapa hari lalu. Mereka menyikapi perihal permasalahan teknis pemilihan maupun hasil sementara penghitungan suara.
Dalam Pilwalkot yang bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur itu ada tujuh pasangan calon yang saling bersaing menjadi pemenang demi menduduki kursi tertinggi di Pemkot Kediri itu.
Lingkaran Survey Indonesia merilis hasil hitung cepatnya berupa:
1. Arifudinsyah-Jatmiko (AJI) 0,64 persen
2. Bambang Harianto-Hartono (Bahar) 8,88 persen
3. Imam Subawi-Suparlan (Mapan) 0,93 persen
4. Samsul Azhar-Sunardi (SAS) 43,72 persen
5. Kasiadi-Budirahardja (Kasibu) 0,91 persen
6. Abu Bakar-Lilik Muhibbah (ABU) 43,89 persen
7. Herry Muller-Ali Imron (Hai) 1,04 persen.
Dua pasangan calon yang sejak awal bersaing ketat, yaitu pasangan SAS nomor urut 4 dan Mas Abu nomor urut 6 memperoleh suara yang hampir imbang, hanya terpaut 0,17 persen. 0,17 persen itu jika dikonversi, menurut LSI, setara dengan 3 sampai 4 suara. Sedangkan marjin error 1 persen. Sehingga LSI menganggap Pilwali Kediri draw.
"Selisih suara yang tipis menyebabkan saling klaim kemenangan sehingga terjadi demo beberapa kali. Kami terus berusaha menjaga kondusivitas lingkungan," kata Ratno.
Editor : Glori K. Wadrianto
Anda sedang membaca artikel tentang
Ancaman Unjukrasa Pilwali di Kediri, Polisi Dimobilisasi
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/09/ancaman-unjukrasa-pilwali-di-kediri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ancaman Unjukrasa Pilwali di Kediri, Polisi Dimobilisasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ancaman Unjukrasa Pilwali di Kediri, Polisi Dimobilisasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar