TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Warga Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, digegerkan oleh penemuan mayat bayi perempuan di kawasan pesawahan wilayah setempat, Sabtu (7/9/2013). Jenazah bayi yang diduga dibuang ibunya itu diperkirakan baru berusia lebih satu hari.
Sesuai informasi yang dihimpun, penemuan mayat bayi pertama kali ditemukan oleh Oos Koswara, warga setempat saat tengah membetulkan aliran air di sawahnya. Awalnya ia mengira mayat bayi adalah bangkai kucing yang mengambang di perairan pesawahan. Namun, saat didekati terlihat sesosok mayat bayi. Oos pun tak berani mengangkat mayat itu dan langsung memberitahukan warga sekitar, sampai akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Saya kaget dan takut, lalu saya memberitahukan warga lain untuk segera melaporkan ke polisi," jelas Oos kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Minggu (8/9/2013).
Proses pengangkatan mayat bayi tersebut dikerumuni ratusan warga setempat. Bahkan, beberapa warga perempuan yang menyaksikan langsung histeris dan menangis.
"Soalnya kasihan banget anak ini. Tega banget ibunya yang membuang bayi ini ke sawah. Kayaknya bayi ini sengaja dibuang ke sini (sawah)," ujar Yani (35), warga setempat yang mengaku menyaksikan langsung di lokasi kejadian.
Setelah dievakuasi, terlihat sejumlah luka lebam di bagian tubuh mayat bayi tersebut. Sampai sekarang pihak kepolisian masih menyelidiki pelakunya. Jenazah pun telah dibawa ke RSUD Kota Tasikamalaya untuk divisum.
"Setelah dievakuasi terlihat beberapa luka lebam di bagian tubuh mayat bayi tersebut," terang Budi, salah seorang petugas Identifikasi Polres Tasikmalaya Kota.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Mayat Bayi Ditemukan di Sawah, Ibu-ibu Histeris dan Menangis
Dengan url
http://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/09/mayat-bayi-ditemukan-di-sawah-ibu-ibu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mayat Bayi Ditemukan di Sawah, Ibu-ibu Histeris dan Menangis
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mayat Bayi Ditemukan di Sawah, Ibu-ibu Histeris dan Menangis
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar