JAKARTA, KOMPAS.com -- Empat anak muda Indonesia yang tergabung dalam boyband S4 membuat debut di jagat K-Pop. Mereka dipoles habis hingga benar-benar mirip artis Korea dengan rasa Indonesia.
Di sebuah restoran Korea di Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2013) sore, empat cowok tampan, yakni Jeje, Firly, Alif, dan Arthur, datang sebagai artis K-Pop untuk sebuah wawancara. Sekitar delapan bulan lalu, mereka "hanyalah" finalis acara reality show Galaxy Superstar yang ditayangkan Indosiar.
Boleh dikata, mereka masih mentah untuk masuk ke dalam industri hiburan. Maka, YS Media Entertainment, pemilik acara Galaxy Superstar, mengirim mereka bersama tujuh finalis lainnya ke Rainbow Bridge Artist Agency—salah satu tempat pelatihan bintang K-Pop, di Seoul, Korea Selatan. Di sana mereka digembleng habis mulai kemampuan vokal, dance, akting panggung, mental, hingga urusan penampilan. Tidak main-main, masa penggemblengan yang keras itu berlangsung selama delapan bulan.
Hasilnya, mereka seolah bermetamorfosis, setidaknya dari sisi penampilan dan sikap. Tampilan Jeje, misalnya, benar-benar membuat pangling. Anak muda asal Medan, Sumatera Utara, itu dulu bertubuh gempal. Lewat pelatihan khusus, tubuhnya menjadi ramping, dagunya terlihat lancip, dan kulitnya putih mulus. "Berat badan saya diturunkan sampai 20 kilogram. Sekarang enteng dan enak untuk bergerak," ujar Jeje yang rambutnya dicat warna jagung.
Tiga personel S4 lainnya dipoles seperti lazimnya artis Korea. Arthur yang raut wajahnya seperti orang Korea makin terlihat Korea dengan dandanan barunya. Begitu pula Alif dan Firly yang tubuhnya terlihat lebih berisi. Citra setiap personel dirumuskan ulang. Jeje dicitrakan manis (sweet), Firly seksi (sexy), Alif pintar (smart), dan Arthur sentimental.
Sopan santun ala Korea juga mereka praktikkan. Ketika bertemu orang lain, mereka sigap membungkuk badan dan menyapa, "An-yeong haseyo," yang artinya apa kabar. Saat akan berpisah, mereka membungkuk lagi dan berkata, "Man na seo ban gab sub ni da." Artinya kira-kira senang bertemu Anda.
"(Hasil) latihan (keras) tidak bisa bohong. Penampilan, suara, dan mental kami jadi lebih bagus dibandingkan dengan sebelumnya," ujar Firly, mantan pebasket yang banting setir menjadi artis K-Pop.
Album debut
S4 adalah contoh bagaimana industri pop Korea—dengan segala kreativitasnya—merakit boyband. Anak- anak muda yang lahir dan besar di Indonesia pun bisa disulap sebagai artis K-Pop. Album debut S4 ditangani sepenuhnya oleh pelaku industri pop Korea mulai produser eksekutif, pencipta lagu, pengarah musik, marketing, tata rambut dan busana, hingga foto album.
Tidak heran jika album tersebut memperlihatkan ciri K-Pop yang kental. Lagunya ringan, musiknya dance dengan permainan bunyi-bunyian yang keluar dari meja pemutar (turn table). Namun, syair lagunya tidak dibuat dalam bahasa Korea, tetapi Indonesia dan Inggris. Mereka sedang menyiapkan sebuah lagu baru dalam versi bahasa Indonesia dan Korea.
Koreografi mereka juga mengadopsi gerak dance yang lazim digunakan boyband Korea. Begitu pula busana dan tata rambut dan tata rias mereka. Dengan penampilan seperti ini, mereka mendapat respons positif di Korea. Jeje mengatakan, setelah tampil di sebuah panggung di Korea, mereka dikejar-kejar penggemar.
"Wah, senangnya. Enggak nyangka mereka antusias sekali melihat penampilan kami," ujar Jeje.
Louis Go, marketing luar negeri S4, mengatakan, boyband ini dari awal dirancang untuk mengisi pasar K-Pop di Asia Pasifik. Itu sebabnya penampilan pertama mereka digelar di Korea kemudian di Indonesia. Dalam waktu dekat, S4 akan dibawa keliling ke Malaysia, Singapura, Hongkong, dan beberapa negara lainnya. Dia yakin boyband ini akan diterima karena unik.
"Ini K-Pop fusion Indonesia-Korea, ha-ha-ha," ujar Louis.
Setelah S4 cukup terkenal di luar negeri, barulah mereka akan menggarap pasar di Indonesia. "Jadi, strateginya dibalik. Mumpung K-Pop sedang hits di mana-mana, kami menumpang masuk (ke pasar luar negeri). Kalau sudah terkenal di luar negeri, sangat mudah untuk diterima di pasar dalam negeri," tutur Louis.
Begitulah, S4 yang "berbahan baku" anak muda Indonesia itu mirip komoditas olahan. Bahan dari Indonesia, diolah dan diberi merek Korea, dan nantinya dipasarkan lagi di Indonesia. (Budi Suwarna)
Anda sedang membaca artikel tentang
S4: Bahan Baku Indonesia, Merek Korea
Dengan url
https://inadequatechildnutrition.blogspot.com/2013/01/s4-bahan-baku-indonesia-merek-korea.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
S4: Bahan Baku Indonesia, Merek Korea
namun jangan lupa untuk meletakkan link
S4: Bahan Baku Indonesia, Merek Korea
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar